Manado,Kawanuadaily.com-Wakil Ketua DPRD Sulut dr. Michaela Elsiana Paruntu, MARS, mengatakan pentingnya kajian terhadap mekanisme pasar untuk komoditi pertanian masyarakat khususnya tanaman Nilam yang saat ini sementara buming di Provinsi Sulawesi Utara. Menurutnya persoalan nilai jual di tingkat petani yang dianggap bermasalah karena diduga sengaja dimainkan oleh para pedagang pengumpul perlu segera ada langkah dari pemerintah untuk melakukan intervensi lewat regulasi yang tentu tidak menjadikan petani rugi.
“Saat pertemuan dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan saya telah meminta kajian terhadap harga komoditi Nilam masyarakat, untuk mengantisipasi permainan harga oleh pedagang dan hal ini mendesak arga minyak Nilam tidak di atur sendiri oleh pedagang pengumpul.,” tegas MEP kepada wartawan saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (24/2/2025).
Juga politisi Partai Golkar yang selalu memberi perhatian terhadap persoalan masyarakat ini mengatakan, kondisi adanya peralihan kepemimpinan di Sulawesi, memang menjadi kendala bagi pemerintah untuk mengambil langkah dalam membuat kebijakan.” Harus dipahami karena Gubernur baru saja dilantik, jadi kita masih menunggu, karena pasti akan ada pergantian pimpinan SKPD, dan kita tunggu Pak Gubernur berada di Sulut dan setelah itu akan kita tindak lanjuti mengenai kajian yang telah dijanjikan, agar masyarakat yang menanam nilam tidak was-was dengan harga,”jelas Legislator Dapil Minsel-Mitra ini.
Terkait fluktuasi harga Nilam, Ketua Komisi Remaja Sinode GMIM ini mengimbau masyarakat khususnya petani petani nilam agar terus bekerja, jangan sampai tiba-tiba berhentindan patah semangat. “Memang hukum ekonomi berlaku, semakin banyak produksi pasti harga turun, tetapi kami tidak menutup mata, untuk bagaimana memproteksi harga lewat regulasi,” ungkap MEP sambil bertekat akan melakukan yang terbaik untuk memperhatikan aspirasi masyarakat di lembaga DPRD Sulut. (*/Feicy)