Manado, Kawanuadaily.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami kenaikan signifikan pada bulan Mei 2025
Tercatat, Sulut menjadi Provinsi dengan NTP tertinggi diantara Provinsi lainnya di Pulau Sulawesi, yakni sebesar 131,14, dengan presentasi kenaikan sebesar 3,92 persen dibandingkan bulan April.
Kenaikan NTP ini terjadi karena Indeks Harga yang Diterima Petani (IT) mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Harga yang Dibayar Petani (IB).
Hal itu menggambarkan petani di Sulawesi Utara secara umum menikmati peningkatan daya beli dari hasil produksi pertanian mereka.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfo) Provinsi Sulut Evans Steven Liow menilai, kenaikan NTP petani di Sulut ini tidak lepas dari usaha Pemerintah Provinsi dibawa kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus yang terus mendorong ekspor hasil pertanian para petani di Sulut.
“Bapak Gubernur Mayjen TNI Pur Yulius Selvanus terus mendorong ekspor komoditi pertanian Sulut ke negara lain, sehingga membuat harga komoditi pertanian naik yang otomatis menaikkan pendapatan petani,” jelas Liow.
Pemberdayaan yang dilakukan Pemprov Sulut terhadap komoditi petani Sulut ini kata Liow, menjadi tonggak awal kenaikan NTP.
“Sehingga nilai tukar petani ikut naik,” tambahnya.
Ia mengatakan, kedepan Gubernur tengah berusaha mengembangkan industri berbahan baku komoditi pertanian di KEK industri Bitung, guna meningkatkan kesejahteraan bagi petani.
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (IT) dengan indeks harga yang dibayar petani (IB).
Secara sederhana, NTP mencerminkan daya tukar atau kemampuan petani dalam menukar hasil pertaniannya dengan barang dan jasa yang dibutuhkan, baik untuk konsumsi maupun produksi.
NTP yang berada di atas angka 100 menunjukkan bahwa petani mengalami surplus atau keuntungan riil.
Dengan NTP 131,14, dapat disimpulkan bahwa harga komoditas pertanian di Sulawesi Utara meningkat secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan biaya kebutuhan pokok dan produksi yang ditanggung petani.
Indikator Kesejahteraan Petani
NTP menjadi salah satu indikator penting dalam menilai tingkat kesejahteraan petani.
Semakin tinggi NTP, semakin besar pula kemampuan daya beli petani.
Dengan NTP tertinggi di Pulau Sulawesi, petani Sulawesi Utara kini berada pada posisi yang relatif lebih baik dibandingkan petani di provinsi lainnya.
Namun demikian, BPS tetap mengingatkan bahwa NTP sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga, baik dari sisi produksi pertanian maupun dari harga kebutuhan hidup dan biaya produksi.
Data ini dirilis oleh BPS Provinsi Sulawesi Utara dan menjadi perhatian penting dalam pengambilan kebijakan sektor pertanian di daerah.
Berikut Data BPS Besar Kenaikan Nilai Tukar Petani di Sulawesi Mei 2025:
Sulawesi Utara :131,14 (Naik 3,92)
Sulawesi Tengah : 118,17 (Naik 2,37)
Gorontalo : 115,82 (Naik 1,53)
Sulawesi Barat: 139,51 (Naik 0,9)
Sulawesi Tenggara : 113,94 (Naik 0,82)
Sulawesi Selatan : 122,54 (Naik 0,74)
Gorontalo : 115,82 (Naik 1,53)
(*/Feicy)